What I'm Thinking About "Vampir Broken Heart" / "I'm The Vampir, That's Why" ?



Di samping adalah cover untuk buku versi Indonesianya. Aslinya, judul buku ini adlah 'I'm the Vampir, That's Why (Boken Heart#1)'

    Honestly, hal pertama yang menarik perhatianku adalah covernya yg berwarna pink (I Love pink). the first time I saw this book in Gramedia, 2 tahun lalu, dan pinggir kertasnya berwarna pink. ini cukup menarik,  tapi gw gak membelinya (hanya menaruhnya dalam list 'Book I wanna read' #if_i_have_time). Gw akhirnya membeli buku ini krena gak sengaja membaca review english versionnya di Goodreader, which makes me remember that I've seen its Indonesian version in a bookstore. Bisa dibilang, gw terhasut dgn review yg gw baca itu. Berhubung e-money di Play store gw lagi banyak, gw cari deh bukunya di playstore.  Dan ternyata ada guys (gw sedikit senang krena gw gak punya waktu buat ke  Gramedia).
.
  Michele Bardsley adalah author asing buat gw. Jadi gw sedikit excited dengan buku ini. Firs page memberikan kesan kalau penulisnya keren (gw suka gaya penulisannya).  But,  langsung hancur karena gw mendapat kesan ke_2 kalau penulisnya agresif. menurut gw ada beberapa hal yg penulis lewatkan,  ada beberapa hal yg terasa hilang. Ceritanya terasa 'sedikit' berlubang, & itu dari penulisnya (not from editor/translator). Gue ralat,  gak sedikit.  Banyak (terulang terus hingga akhir story). Entah knp,  membaca chapter pertama saja sudah membuat gw bisa menebak endingnya. Belum cukup setengah buku,  gw rasanya udah mau berhenti. Sayangnya berhenti di tengah jalan bukan gayaku. Satu satunya hal yang menarik  buku ini adlh cincin fade_nya Jessica dan semua omong kosong tentang cinta sejati (gw suka, but it still sounds like a crap)

      Selesai mebaca buku ini gw sadar, I sort of hate the author. (Tapi membenci gak baik,  so,  dislike? Yes) Kenapa? Karena penulisnya seperti cuaca indonesia yg gak consistent. Dan ini benar benar mengganggu gw sebagai reader. Ada banyak hal yang bertentangan satu sama lain. Cntohnya,  di awal cerita Jessica loncat dan menabrak atap RV kemudian terbang melewatinya, beberapa halaman kemudian,  tertulis kalau mabil RV itu memiliki bodi yg kokoh yg bahkan kekuatan vampir tidak bisa membengkokkannya. Wtf?

   Sama seperti, ketika jessica mengatakan kalau jantungnya gak berdetak.  Tidak samapi satu halaman dari itu,  dia mengatakan lagi kalau jantungnya 'berdetak  kencang' dan mengatakan lagi kalau 'seandainya jantungnya masih berdetak,  itu mungkin sudah melompat keluar dari dadanya'. I mean,  gw tau ini novel fiksi,  tapi novel fiksi gak separah ini.  Contoh lain yang 'annoying' banget adalah,  vampir dalam buku ini gak bisa benafas dan dia mengatakan sangat berharap bisa bernafas (what is the matter of it? I don't get it). Bahkan dengan mencoba keras dia tetap tdk bisa bernafas. But,  perlu kita ingat cara kerja pita suara kita,  kita harus bernafas agar bisa berbicara,  and just to remind,  jessica di sini gak bisu. LOL. Masalahnya, vampir lain masih bisa mendesah (yg mana membutuhkan nafas)  kalau mereka jengkel.
  Hal mengganggu lainnya adalah,  penulis punya kesan tidak menyelesaikan masalah, dia melupakannya. Like a lot if other things  in this strory,  something would come up,  made a point of then forgotten. Author membaut aturan dalam novel fiksinya, lalu belum cukup 1 halamannya jauhnya,  author ngelanggar aturannya sendiri. 
  The most revolting thing of this book is.... Jessica terkesan seperti wanita murahan dan impulsive, melakukan apa yg dia inginkan tanpa berpikir. Belum cukup 24 jam dia bertemu dgn Patrick, dia langsung cemburu saat cewe lain menaruh tangan di lengan Patrick.  I mean, cinta (rasa cemburu bisa dikatakan cinta?) Jessica kepada patrick seperti susu instan yang hanya perlu disiram. Gw tau,  penulisnya mungkin cukup malas membuat kisah romantis, bynak kok novel lain yang punya kisah instan kyak gini, tapi gak se-instan ini juga kali. Author juga kurang menjelaskan tentang karakter Patrick. Patrick ternyata vampir berusia 4000 tahun (gw gak salah nulis nolnya), hell,  Edward usianya cuma 100 thn lebih. And you know what? Inilah yang mebuat 'true love' nobel ini jadi bullshit. Setelah 4000 thn hidupnya, dia begitu saja berpindah hati dan melupakn penderitaannya selama 4000 meratapi kematian istrinya. Andai author sedikit lebih mengulas tentang hal ini,  gw masih bisa sedikit terima, but this?  Absolutely no.   

Parahnya,  this was only 24 hours after the Jessica had met him, and most of those hours she was asleep or turning! (at least 20 of those hrs) That is CRAZY!

"I crawled onto the bed and debated whether or not to use the last vestiges of willpower to undress. Nope. Not gonna happen. If was lucky, Patrick would join me, de-clothe me, and ... well keep his mitts off me. did not need to have sex with him. But wanted to"

This quote is from her 2nd night of her re-birth "24-36 hrs !!!
Astagfirullah, untung gw baca versi indonesianya, klo gak mampus gw. (untuk alasan sensor)  Ada beberapa adegan yg dipotong (menurutku ini hal bagus). But, kalian tdk akan menyadari bagian apa yang dipotong karena editor sangat lihai melakukannya. nonetheless, klo kalian reader yg lihai kalian akan menemukan bagian mana dari buku yg dihilangkan. Gue sebenarnya benci baca buku yang udah gak original. But,  ini untuk hal yg positif, gw bisa toleransi.

   Menurut gw,  kunci dari sebuah novel fiksi dapat diterima oleh pembaca ialah loyalitas author terhadap aturan dan fakta yang dia buat sendiri dlm tulisannya.  Author gak bisa seenaknya membuat aturan baru yang bertentangan dgn aturan sebelumnya.  Gw tau itu haknya author untuk membuat cerita sebebas bebasnya. Tapi, perlu diingat,  saat sebuah buku diterbirkan sang penulis punya kewajiban untuk membuat pembacanya nyaman membaca tulisannya.  Ada sebuah batasan juga untuk sebuah novel fiksi. Hanya karena ini novel fiksi, bukan berarti authir bebas membuat novel yang ditulisnya hingga se-'fiksi' itu. Penulis harus ingat apa yg ditulisnya dan mepertanggung jawabkannya.

    Masih buanyak hal lagi yang aneh pakai banget dari buku ini, gw gak bisa jabarkan semuanya yang mana hanya akan membuat kalian tidak jadi membaca/membeli buku ini. Satu satunya alsan gw berjuang sampai akhir membaca buku ini karena gw gak suka berhenti sebelum menyelesaikan apa yang telah ku baca, dan gue suka anak Jessica,  Jenny dan Bryan (okay,  beberpa hal) selalu saja ada hal yg menghibur disetiap scant yg memunculkan mereka berdua,  dan itu cukup menghibur.
    Walaupun memuakkan &predictable, gw tetap penasaran sma akhir novel ini. Tapi,  sayangnya gye udah gak sanggup bahkan untuk membuka ulang buku ini, gw langsung hapus buku ini dari library. Bisa dikatakan,  this book is a book that makes me roll my eyes many times, most of all books. Plus gw gak bakalan baca lanjutan buku ini.
    Btw, lanjutan buku ini buku ini gak mengisahkan Jessica, tapi masih satu dunia dengan Jessica. Semua squelnya hanya terhubung krn mereka satu dunia. Satu dunia beda tokoh (gak tau apa istilahnya)
     Gw harap pemikiran gue di atas gak menghentikan kalian membaca atau membeli buku ini. Selera, cara menilai, cara melihat,  dan pendapat setiap orang itu berbeda beda.  Dan gue tau,  ada segelintir org di luar sana yang suku buku seperti ini (gw hargai selerah aneh kalian) .  Bagaimana kalian bisa tau kalian menyukai buku ini atau tidak kalau tidak membacanya? So, plis jangan terpengaruh dengan review gw,  baca yg ingin kalian baca, ini hidup kalian. Gw gak bermaksud menjelek jelekkan penulisnya, gw hanya menuangkan apa yg gue pikirkan ttg buku ini.  Terlepas dari komentar gw ttg buku ini,  Michele Bardsley tetap punya lisensi penulis. Dia adalah penulis yang legal. Mungkin gw memberi pemikiran yg buruk ttg buku ini karena ini memang bukan genre gw.  Btw, gw orgnya bener bener reasonable. And this book really doesn't make sense.

                                   ❤❤---

P. S:
   kalau ada typo mohon dimaklumi, karena gw nulisnya lewat hp dan lagi AFK dalam arti yg sebenarnya. Gw malas ngedit dan baca ulang apa yg gw tulis. Gak ada waktu. kalau nanti ada waktu gw bakal edit (klo gw mau πŸ˜‚ ). Silahkan kirim email kalau kalian merasa gak setuju dgn tulisan gw.  

#Vampir_Broken_Heart #I'm_the_Vampir_that's_Why #Review #vampir #my_brain #Michele_Bardsley #Spare_time

Comments